Jumat, 31 Mei 2013
Jumat, 24 Mei 2013
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dibedakan menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor
external.
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah segala
pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu meliputi gen dan
hormon.
- Gen
Gen mempengaruhi pertumbuhan melalui sifat yang diwariskan dan sintesis protein yang dikendalikan. - Hormon
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan disebut zat tumbuh (fitohormon). Contoh hormon tumbuh pada tumbuhan adalah:
1.
Auksin
Auksin disekresikan oleh titik tumbuh tanaman, contohnya ujung tunas, daun muda, ujung akar, dan kambium. Peranan auksin antara lain:
Auksin disekresikan oleh titik tumbuh tanaman, contohnya ujung tunas, daun muda, ujung akar, dan kambium. Peranan auksin antara lain:
- merangsang perpanjangan sel batang
- meningkatkan pertumbuhan akar samping
- meningkatkan aktivitas pembelahan sel di titik tumbuh
- merangsang pembentukan bunga dan buah
- menyebabkan terjadinya dominansi apikal, yaitu pertumbuhan di mana keberadaan tunas ujung menghambat tunas ketiak
- mendorong pembentukan akar pada tanaman ketiak
- pembengkokan batang ke arah cahaya fototropisme
2.
Sitokinin
Fungsi sitokinin antara lain
Fungsi sitokinin antara lain
- mempengaruhi sitokinesis
- mempengaruhi pertumbuhan akar dan diferensiasi akar
- mendorong pembelahan sel
3.
Giberelin
- Giberelin mempengaruhi pemanjangan sel maupun pembelahan pada tumbuhan kerdil. Namun, pada tumbuhan normal, pemakaian giberelin tidak memberikan respons.
- Giberelin juga mempengaruhi perkecambahan, serta pertumbuhan dan perkembangan pada akar, daun, bunga, dan buah.
4.
Asam Traumalin (hormon luka
Asam traumalin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanismemenutupi luka. Hormon ini mempengaruhi restitusi, yaitu kemampuan tumbuhan untukmemperbaiki kerusakan tau luka yang terjadi pada tubuhnya.
Asam traumalin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanismemenutupi luka. Hormon ini mempengaruhi restitusi, yaitu kemampuan tumbuhan untukmemperbaiki kerusakan tau luka yang terjadi pada tubuhnya.
5.
Kalin
Hormon kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan organ, misalnya:
Hormon kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan organ, misalnya:
- Rizokalin: merangsang pertumbuhan akar
- Kaulokalin: merangsang pertumbuhan batang
- Filokalin: merangsang pertumbuhan daun
- Antokalin: merangsang pertumbuhan bunga
6.
Asam Absisat
Asam absisat disintesis pada daun, batang, buah, dan biji. Asam absisat berfungsi menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, dan menunda pertumbuhan.
Asam absisat disintesis pada daun, batang, buah, dan biji. Asam absisat berfungsi menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, dan menunda pertumbuhan.
7.
Etilen
Etilen diprodusi pada jarigan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua. Etilen berfungsi mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal.
Etilen diprodusi pada jarigan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua. Etilen berfungsi mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal.
2.Faktor EKSTERNAL
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhand an perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan(nutrisi), suhu.
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhand an perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan(nutrisi), suhu.
- Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan tumbuhan
untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsur unsur minerel. Adapun
menurut jumlah yang di butuhkan oleh tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi
2:
- Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen, fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
- Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm jumlah sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi enzimatik dalam tumbuhan.
Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan mengalami difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
2.Air
Tanpa air, tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan
tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan reaksi
enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu perkecambahan pada biji.
3. Suhu
Pada umumnya,tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh. Suhu dimana
tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal disebut dengan
suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan suatu tumbuhan untuk
tumbuh disebut suhu minimum sedangkan suhu tertinggi yang masih memungkinkan
tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maximum.
4. Kelembapan
4. Kelembapan
Pengeruh
kelembapan udara berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara yang
lembab
berpengaruh baik bagi pertumbuhan tumbuhan.
5. Cahaya
5. Cahaya
Pada umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi tanaman karena dapat menguraikan auksin. Tetapi, cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Adapun tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek ketimbang waktu gelapnya malam). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang(lamnya penyinaran matahari lebih lama ketimbang waktu gelapnya). Mengapa hal itu dapat terjadi karena pada tumbuhan terdapat hormon fitokrom yang mengatur pengaruh cahaya ini dalam pertumbuhan dan perkembangan pembungaan tanaman.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Fotosintesis
1. Ketersediaan air
Kekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata menutup, akibatnya
penyerapan karbon dioksida terhambat sehingga laju fotosintesis menurun.
2. Intensitas cahaya
Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga
mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan
merusak klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis.
3. Konsentrasi karbondioksida
(CO2)
Semakin tinggi konsentrasi CO2 semakin meningkatkan laju fotosintesis.
Semua faktor tersebut mempengaruhi fotosintesis, yang paling membatasi hanyalah faktor ketersediaan air. Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas karbon dengan bgian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi karbon akan tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas karbon mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dpat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan, akan tampak bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum.
Semua faktor tersebut mempengaruhi fotosintesis, yang paling membatasi hanyalah faktor ketersediaan air. Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas karbon dengan bgian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi karbon akan tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas karbon mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dpat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan, akan tampak bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum.
4. Suhu
Suhu
mempengaruhi enzim untuk fotosintesis. Semakin tinggi suhu semakin tinggi pula
laju fotosintesis.
5. Kandungan Klorofil
Klorofil
merupakan pigmen penyerapan cahaya. Daun yang menguning menunjukan kadar
klorofil berkurang. Hal ini akan menurunkan laju fotosintesis untuk membuat
pigmen klorofil tumbuhan membutuhkan ion magnesium yang diserap dari tanah.
6. Kadar Fotosintat (hasil
fotosintesis)
Jika kadar
fotosintat sperti gula berkurang, laju fotosintesis akan naik bila kadar
fotosintat bertambah atau sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
7. Tahap Pertumbuhan
Pada saat
masih kecambah tumbuhan lebih rajin berfotosintesis dari pada yang sudah besar
karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh membesar. Penelitian
menunjukan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU RESPIRASI
Laju
respirasi dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
1.
Ketersediaan substrat
Karbohidrat
merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan
laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup
banyak maka laju respirasi akan meningkat.
2.
Ketersediaan oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi,
namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan
berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama.
3. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi.
Laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC,
namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
4.
Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan
metabolisme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda
pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih
tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang
sedang dalam masa pertumbuhan.
5. Kadar garam anorganik
Dalam medium jaringan atau tumbuhan yang dipindahkan
dari air kelarutan garam akan menunjukan kenaikan respirasi. Respirasi diatas
normal semacam ini disebut respirasi garam.
6. rangsangan mekanik
Daun yang digoyang menunjukan kenaikan respirasi.
Tetapi kalau ini dilakukan berulang-ulang reaksinya menurun. Kenaikan respirasi
ini mungkin disebabkan oleh efek pemompaan.
7. Luka
Terjadinya luka disuatu bagian tumbuhan menyebabkan
respirasi ditempat tersebut naik, akibat terbentuknya meristem luka yang
menghasilkan kalus. Keniakan respirasi ini mungkin disebabkan oleh semakin
banyaknya osmisis dan difusi O2 yang masuk dalam jaringan yang luka.
Langganan:
Postingan (Atom)